Letusan dahsyat Galunggung tahun 1982 |
Tiga puluh tiga tahun yang lalu, tepatnya 5 April 1982, merupakan momen yang sangat fenomenal bagi masyarakat Tasikmalaya. Pada hari itu, sebuah getaran hebat dan sambaran petir yang mengkilat menjilat bumi, mewarnai langit Tasikmalaya. Ya, pada hari itu Gunung Galunggung yang memiliki ketinggian 2.168 mdpl (meter di atas permukaan laut) dan berjarak sekitar 17 km dari Kota Tasikmalaya meletus dahsyat memuntahkan isi perutnya.
Ribuan warga yang jauh dari lokasi kejadian juga ikut panik. Pasalnya, langit Tasikmalaya mendadak gelap gulita meski saat itu siang sekalipun akibat matahari tertutup semburan debu vulkanik. Konon, awan hitam bercampur debu yang sangat pekat itu menyembur ke udara hingga setinggi 10 km lalu membungbung di angkasa hingga menyebabkan sebuah pesawat terbang milik British Airways melakukan pendaratan darurat di Jakarta karena salah satu dari ke-4 mesin jetnya mati kemasukan abu vulkanik Galunggung.
Magma yang meleleh pun cukup dahsyat. Lebih dari 30 desa yang berada di kaki Gunung Galunggung hancur prak-poranda diterjang lahar panas. Luar biasanya, sejak letusan pertama 5 April 1982, Galunggung terus memuntahkan isi perutnya selama 9 bulan ke depan. Ia “bangun” dari tidur panjangnya dan selanjutnya “murka” setelah terakhir meletus pada tahun 1918. Tercatat dalam sejarah, Galunggung empat kali “terbangun” dan “murka”, yakni pertama tahun 1822, tahun 1894, tahun 1918 dan terakhir 5 April 1982. Dan Galunggung kembali tertidur pulas mulai 8 Januari 1983.
Awal tahun 2012 lalu, tepatnya Januari hingga April 2012, Galunggung “ngulisik” meski matanya masih terpejam. Berdasarkan pantauan Pos Pengamatan Galunggung di Kp. Sayuran Ds/Kec. Padakembang saat itu, air kawah berubah warna dari hijau menjadi kecoklatan. Terdapat bualan besar dan kecil di sekitar kawah serta air kawah di sekitar kubah lava hingga mencapai 40 derajat celcius sehingga status Galunggung dinaikkan dari Aktif Normal menjadi Waspada. Pertengahan Mei 2012, Galunggung tidak beraktifitas lagi. Ia kembali tertidur nyenyak hingga saat ini, Jum’at, (5/4). Pos pengamatan pun menetapkan Galunggung kembali pada level Aktif Normal.
Menurut Ucu Insan Kamil, petugas jaga dari Badan Pusat Vulkanologi Geologi dan Mitigas Bencana (BPVGMB) yang ditemui “KP” kemerin menyebutkan, saat ini Gunung Galunggung terpantau visual cuaca terang, angin tenang, gunung jelas. Selain itu suhu udara terpantau 25-29 derajat celcius dan tercatat 1 kali gempa vulkanik dengan lama gempa 9 detik. Dengan data tersebut, Pos Pengamatan Galunggung menyimpulkan status Galunggung Aktif Normal, alias dalam kondisi aman.
“Gunung Galunggung itu merupakan gunung tipe A. Artinya selama 1600 tahun, paling sedikit satu kali melakukan aktivitas, dan dimungkinkan akan kembali melakukan aktifitasnya. Hanya saja kita tidak akan pernah tahu waktunya kapan. Meski demikian, kami akan terus pantau hari demi hari bahkan detik demi detik untuk keselamatan jiwa penduduk Tasikmalaya dan sekitarnya,”ujar Ucu Insan Kamil.
“Gunung Galunggung itu merupakan gunung tipe A. Artinya selama 1600 tahun, paling sedikit satu kali melakukan aktivitas, dan dimungkinkan akan kembali melakukan aktifitasnya. Hanya saja kita tidak akan pernah tahu waktunya kapan. Meski demikian, kami akan terus pantau hari demi hari bahkan detik demi detik untuk keselamatan jiwa penduduk Tasikmalaya dan sekitarnya,”ujar Ucu Insan Kamil.
Meski aktif normal dan terbilang aman untuk dikunjungi, Ucu tetap menyarankan kepada pengunjung Galunggung, agar tidak mengunjungi danau kawah di saat kondisi hujan dan cuaca buruk. Pasalnya gas beracun biasanya akan keluar di saat cuaca buruk dan manusia tidak akan bisa melihat melalui visual karena terhalang cuaca.
No comments:
Post a Comment
Silahkan Berkomentar..