Al Habib Bahar Bin Ali Bin Smith |
Jikalau kau ingin tau rahasia seni penyair, maka lihatlah kedalam hati mereka.
Di tempat yang terdalam itu kan kau dapati luka yang masih berdarah, luka itulah yang merayu sang tangan untuk mengukir bahasa derita untuk mewakili nya.
Bahasa-bahasa langitnya tumpah ke bibirnya, karena hati yang tak kuasa menampung telah penuh dengan darah.
Penyair hanya tersenyum berhadapan dengan singa, namun Penyair tunduk dengan luka. Karena luka itu adalah tariqat cinta.
Katakan kepada ku, apakah kau tidak lelah ketika memanjat bukit yg tinggi demi menikmati keindahan puncaknya?
Apakah kau tidak basah untuk menyelami laut demi mutiara yang indah?
Maka luka itulah jalan penyair untuk menikmati cinta.
Terkadang kau harus meneguk racun untuk menambah kenikmatan cinta.
Asalnya gahru menjadi wangi karena gahru bercumbu dengan sang bara.
Madu yang manis pun berasal dari bunga yang terluka, sebab sang lebah menghisap sari nya.
Rasa sakit lah yang mengenalkan majnun kepada Tuhan nya.
Apakah kau lupa, kalau penjaralah yang menjadi syarat Yusuf bermahkota.
Bagi penyair, luka itu ibarat wudhu dan cinta adalah sholat nya.
No comments:
Post a Comment
Silahkan Berkomentar..